Animasi Anjing Laut

Sabtu, 18 Maret 2017

Khas Pekanbaru - Bolu Kemojo

BOLU KEMOJO

Makanan khas pastilah dimiliki oleh masing-masing provinsi dan kebudayaan masyarakat di Indonesia. Mulai dari pembuatannya yang mudah sampai yang sulit.  Makanan atau masakan khas pada umumnya memang berasal dari daerah tersebut namun ada juga dari adopsi daerah lain yang di khaskan oleh daerah tersebut. 
Seperti halnya ada masakan dan makanan khas Jawa, Batak, Bugis, Minang, Masyarakat Riau yang umumnya di kenal Melayu juga memiliki makanan atau masakan khas khas diantaranya :

BOLU KEMOJO
 
Bolu Kemojo adalah makanan khas Pekanbaru, yang dipopulerkan kembali oleh ibu Dinawati yaitu pada tahun 1998. Kue Bolu ini sebelumnya hanya dibuat untuk sekedar konsumsi dalam keluarga saja, dan tidak dijual secara komersial apalagi dijual sebagai makanan oleh-oleh kota pekanbaru. Tapi dengan tekad yang kuat untuk menjadikan kue bolu ini sebagi makanan khas riau, dan kemudian beliau merintis membuka gerai pertamanya yang berkantor di Jalan Pelajar, yang sekarang jalan tersebut berubah menjadi Jalan lain.

Khas Pekanbaru - Mie Sagu

Mie sagu


Mie sagu adalah kuliner selingan makanan khas masyarakat di Riau khususnya masyarakat Selatpanjang, di Pulau Tebing Tinggi dan sekitarnya, Kab. Kepulauan Meranti (pecahan Kab. Bengkalis), Provinsi Riau, Indonesia. Mie Sagu sudah ada dan menjadi panganan yang di sukai masyarakat tempatan sejak zaman nenek moyang sampai dengan hari ini. Mie Sagu ini dibuat dari tepung sagu yang diolah dari batang pohon sagu, yang banyak tumbuh di daerah ini baik secara liar maupun dibudidayakan pada perkebunan rakyat, Ciri khas dari Mie Sagu buatan masyarakat Selatpanjang dan sekitarnya, terletak pada adanya tambahan ikan bilis (teri), tauge dan potongan daun kucai. Dengan pengolahan yang sempurna, Mie Sagu ini memberikan rasa yang sungguh nikmat dan memberikan sensasi apabila disajikan dalam keadaan masih hangat dan pedas, Mie Sagu merupakan Makanan Indonesia karena pohon sagu ini hanya terdapat di Indonesia, seperti daerah Maluku, Irian Jaya (Papua), dan Riau. Akan tetapi daerah yang benar-benar menjadikan sagu ini sebagai Mie adalah oleh masyarakat Selatpanjang dan sekitarnya.

Khas Riau - Lempuk Durian

Lempuk Durian

 


            lempuk Durian merupakan salah satu Jenis Makanan Khas dari Riau yang terbuat dari Durian, lempuk ini berbentuk seperti dodol. Selain di Riau, lempuk juga dapat dijumpai di daerah lain di Sumatera. Siapa sih yang tidak kenal dengan lempuk durian, "Makanan Khas Riau" ini berasal dari Kab. Bengkalis, bahkan lempuk sudai menjadi ikon Bengkalis, jika kita berkunjung ke Bengkalis kurang lengkapnya jikanya tidak membeli buah tangan Lempuk Durian.

Teknologi Terbaru - Mobil Tanpa Pengemudi

Mobil otonom atau mobil tanpa pengemudi

Mobil tanpa supir sebelumnya sudah diproduksi pada tahun 2016, namun itu masih dalam tahap percobaan dan diproduksi dalam jumlah terbatas. Menurut Boston Consuling Group, teknologi mobil otonom atau tanpa pengemudi, akan mulai menjamur di tahun 2017 dan akan memenuhi perjalanan seluruh kota pada tahun 2040.
ruangselebriti.blogspot.co.id
Masa depan manusia terdengar semakin mudah bukan, jika kita masih hidup di 2040 maka tidak menutup kemungkinan kita naik mobil sendirian sambil ditinggal tidur, karena mobil sudah bisa berjalan sendiri secara otomatis. Selain itu masa depan kita juga tidak perlu lagi menggunakan SIM sebagai syarat mengemudi.
Itulah 7 teknologi canggih di tahun 2017 yang akan membuat pekerjaan manusia semakin terbantu dan semakin ringan. Karena hakikat dari ilmu pengetahuan dan teknologi ialah untuk mempermudah kehidupan manusia dan bermanfaat untuk manusia. Bukan untuk merusak tatanan dunia dan bukan juga dijadikan sebagai pembunuh manusia.

Teknologi Terbaru - Mobil Terbang

Mobil terbang aeromobil

Teknologi canggih di tahun 2017 selanjutnya ialah mobil terbang atau aeromobil. Aeromobil merupakan perpaduan antara pesawat terbang dengan mobil, jadi kerjanya hampir sama dengan tank ampibi yang bisa di darat dan di laut. Namun untuk aeromobil bisa di darat dan di udara, perpaduan ini mobil dan pesawat ini melahirkan mobil dengan tampilan yang mewah dan fungsi yang bisa dibawa kemana saja tanpa harus takut terjebak macet.
Teknologi canggih di tahun 2017
Menurut CEO dari aeromobil, Juraj Vaculik, pihaknya mengatakan bergerak cepat dalam memproduksi dan memasarkan inovasinya tersebut. Dalam wawancara Jurac dengan wartawan CNBC, ia mengatakan jika pada tahun 2017 ini perusahaan aeromobilnya dipastikan sudah bisa mengudara dan siap dipasarkan.
Perpaduan antara mobil dan pesawat ini juga menghasilkan kombinasi yang menarik dengan teknologi canggih yang ada di mobil dan pesawat, dilengkapi dengan sistem aviasi dan auto pilot kendaraan masa depan ini bakalan menjadi primadona. Selain itu, aeromobil juga dilengkapi dengan peredam kejut untuk melakukan take off dan pendaratan di medan kasar.

Rabu, 15 Maret 2017

Teknologi Terbaru - Intelligent Things ( Memprediksi Jarak)

Intelligent things

Intelligent things merupakan teknologi terbaru yang akan membantu manusia dalam melakukan beberapa hal, khususnya dalam hal berkendara, sebab teknologi ini bisa memperpediksi jika jarak kendaranmu dengan benda di sekitarnya terlalu dekat. Intelligent things menggunakan AI dan Machine Learning dalam memprediksi terhadap objek lain, Intelligent things juga bisa dipasang di drone dan smart appliances.
Teknologi Canggih di Tahun 2017

Teknologi Terbaru - Teknologi Digital

Digital twin

Digital twin merupakan penemuan terbaru dibidang teknologi digital, dengan digital twin software akan terlihat lebih dinamis dalam hal fisik dan sistemnya. Sistem kerja teknologi terbaru digital twin ialah mengandalkan data yang disediakan sensor untuk merespon sebuah perubahan, memahami keadaan, dan meningkatkan kinerja. Sistem ini disinyalir bakalan menggantikan ketrampilan sumber daya manusia dan monitoring tradisional dalam hal perencanaan jasa, dan memperbaiki peralatan operasi pabrik.
Teknologi Canggih di Tahun 2017

Teknologi Terbaru - Robot Berkomunikasi

Teknologi Canggih di Tahun 2017


AI dan advanced machine learning

Teknologi canggih di tahun 2017 yang pertama ialah AI dan advanced machine learning, teknologi ini sebenarnya bukan penemuan terbaru, melainkan pengembangan dari teknologi yang sebelumnya. Teknologi yang bisa diterapkan di kendaraan mandiri, robot, elektronik untuk konsumen, visual personal assistants, serta smart advisors. 
Adapun teknologi ini merupakan pengembangan dari perangkat sebelumnya yaitu AI (Artifficial Intelligent), yang kemudian bernama machine learning. Teknologi ini akan membuat perangkat dan program teknologi lebih canggih, seperti bisa mampu mempelajari, memahami, beradaptasi dan disinyalir bisa beroperasi secara mandiri. Penemuan ini tentu sangat berarti, khususnya di dunia robotic, dan tidak menutup kemungkinan ini  machine learning merupakan benih dari robot yang bisa berkomunikasi dan hidup berdampingan dengan manusia seperti di film-film.

Tempat Wisata Riau - Riau Fantasi

Riau Fantasi Pekanbaru


Riau Fantasi Pekan Baru riau fantasi pekanbaru riau fantasi di pekanbaru riau fantasi labersa pekanbaru

Riau Fantasi adalah taman rekreasi terbesar dan terlengkap di Sumatera. Tempat wisata yang dikenal juga dengan nama Labersa Water and Theme Park ini memiliki luas sekitar 6,5 hektar. Sesuai namanya, tempat wisata di Pekanbaru ini dibagi menjadi wahana basah dan wahana kering.

Di area waterpark (wahana basah) terdapat berbagai wahana permainan air seperti vertical slide, adventure slide, adult pool, baby pool, flying fox, sepeda air, bungee trampoline, dll. Sementara di area themepark (Wahana Kering) wahana juga tidak kalah serunya kereta wisata, wave blaster, merry go round, sky tower, bumper car, dll.
Jadi tempat wisata ini sangat direkomendasikan untuk liburan keluarga mengingat terdapat berbagai wahana yang bisa dinikmati oleh segala umur. Oh iya tidak lupa terdapat pula fasilitas free wifi, jadi jangan khawatir kehilangan sinyal internet bila sedang berkunjung di sini.

Riau Fantasi terletak di Jalan Labersa atau seitar 45 menit dari pusat kota Pekanbaru. Untuk bisa menikmati wahana-wahana yang ada, Anda harus membayar sebesar 60.000 Rupiah pada hari Senin – Jumat dan 70.000 Rupiah pada hari Sabtu – Minggu.

Tempat Wisata Riau - Masjid Agung An Nur

Masjid Agung An Nur

Masjid Agung An Nur masjid agung an nur pare kediri masjid agung an-nur pare lokasi masjid agung an-nur pekanbaru

Masjid Agung An Nur merupakan sebuah masjid yang terletak di Pekanbaru, Indonesia. Masjid ini dibangun pada tahun 1963 dan selesai pada tahun 1968, Selain menjadi rumah ibadah, masjid ini juga menjadi salah satu tempat wisata di Pekanbaru yang banyak dikunjungi.

Pada bulan ramadhan, kawasan masjid akan dijadikan lokasi ngabuburit dan dipenuhi pedagang makanan dan pakaian. Sambil menunggu waktu berbuka, Anda bisa belanja berbagai kuliner dan aksesoris seperti kopiah, tasbih, parfum dan masih banyak lagi.

Masjid ini memiliki arsitektur gaya Melayu, Arab, Turki dan juga India. Masjid ini biasa disebut dengan Taj Mahal nya Pekanbaru. Masjid ini memiliki 3 lantai yang didominasi warna hijau.

Tempat Wisata Riau - MTQ

Anjungan Seni Idrus Tintin

anjungan seni idrus tintin pekanbaru anjungan seni idrus tintin riau anjungan seni idrus tintin terletak di sejarah anjungan seni idrus tintin

Tempat wisata Anjungan Seni Idrus Tintin merupakan sebuah bangunan yang terletak di Arena Purna MTQ atau yang sekarang telah berubah namanya menjadi Bandar Serai. Tapi warga Kota Pekanbaru umumnya mengenal tempat ini dengan sebutan MTQ.

Hal yang paling menarik dari Anjungan Seni Idrus Tintin adalah arsitekturnya yang sangat kental dengan budaya Melayu Riau. Bahkan jika dilihat dari luar, bangunan ini tergolong cukup megah untuk ukuran tempat pertunjukan seni. 
Bangunan ini terletak di Jalan Jenderal Sudirman, tidak terlalu jauh dari Bandara Sultan Syarif Kasim II. Jika kalian dari bandara dan naik Bus TransMetro, kalian bisa turun di halte seberang MTQ.

Tempat Wisata Riau - Istana Siak Sri Indrapura

Istana Siak Sri Indrapura

Istana Siak Sri Indrapura istana siak sri indrapura terletak di istana siak sri indrapura diresmikan oleh istana siak sri indrapura

Istana Siak Sri Indrapura merupakan sebuah istana peninggalan Kesultanan Siak yang merupakan kerajaan terbesar di Riau. Istana Siak Sri Indrapura ini menjadi salah satu Tempat Wisata di Pekanbaru paling menarik untuk dikunjungi, karena lokasinya Istana Siak Sri Indrapura berada tak jauh dari Pusat Kota Pekanbaru.

layaknya Museum ini menyajikan aneka jenis benda peninggalan kerajaan dari peralatan, perhiasan, hingga patung perunggu Ratu Wilhelmina dan Patung Sultan Syarif Hasyim I yang terbuat dari Batu Pualam dan Perhiasan berlian. Di lantai dasar anda dapat menikmati koleksi kerajaan seperti patung perunggu Ratu Wihelmina dan patung Sultan Syahrir Hasyim I.

Tempat Wisata Riau - Kebun BInatang Sang Kulim

  Kebun Binatang Sang Kulim

Kebun Binatang Sang Kulim alamat kebun binatang sang kulim lokasi kebun binatang sang kulim kebun binatang sang kulim pekanbaru

Tempat wisata di Pekanbaru Populer dan banyak dikunjungi wisatawan di akhir pekan adalah Kebun Binatang Sang Kulim. Kebun Binatang ini memiliki banyak Memiliki Koleksi binatang mulai dari monyet, burung, ular, landak dan masih banyak lagi lainnya bisa anda lihat disini.

Selain mengamati koleksi binatang, ada arena bermain anak seperti papan seluncur, ayunan dan juga kolam pancing dan kolam renang anak. Jika beruntung, Anda juga bisa naik gajah yang dikenakan biaya 10.000 Rupiah per 10 menitnya.
Lokasi Kebun Wisata Sang Kulim berada di Jl. H Usman Kubang Pekanbaru yang bisa ditempuh dalam waktu sekitar 30 menit dari pusat kota Pekanbaru. Untuk masuk di kebun binatang Anda diharuskan membayar tiket masuk sebesar Rp. 20.000 Rupiah untuk pengunjung dewasa dan Rp. 10.000 Rupiah untuk pengunjung anak-anak.

Khas Pekanbaru - Roti Jala

 Roti Jala

jajanan khas pekanbaru roti jala

Perkembangan roti di Indonesia ini sangat diterima masyarakat, bagaimana tidak roti yang asal muasalnya bukan dari Indonesia kini sangat diminati dan diterima oleh masyarakat Indonesia. Hingga kini roti di Indonesia terus berkembang dan melesat jauh.
Salah satu makanan khas Pekanbaru adalah roti jala, roti yang ini adalah jajanan khas Pekanbaru yang pada dasarnya berasal dari Melayu Sumatra, tapi kini kamu bisa membeli dan menikmatinya di Kota Pekanbaru.
Tapi ada juga yang berpendapat roti jala ini adalah roti yang berasal dari India karena memiliki tekstur yang keindia-indian. Dalam penyajiannya roti jala di hidangkan bersama kuah dari melayu yang pastinya akan menambah nikmat waktu santai kamu ketika di temani roti jala.

PahlawanRiau - Syarif Kasim Abdul Jalil Saifuddin

Syarif Kasim Abdul Jalil Saifuddin

Syarif Kasim Abdul Jalil Saifuddin
Berikut adalah Biografi tentang Syarif Kasim Abdul Jalil Saifuddin Dari Riau
Yang Dipertuan Besar Syarif Kasim Abdul Jalil Saifuddin atau Sultan Syarif Kasim II adalah sultan ke-12 (sultan terakhir) Kesultanan Siak. Syarif merupakan anak dari Sultan Syarif Hasyim I yang merupakan sultan ke 11 Kerajaan Siak hasil pernikahan dengan permaisuri Tengku Yuk. Syarif Kasim lahir di Siak Sri Indrapura, Riau, 1 Desember 1893 dan meninggal di Rumbai, Pekanbaru, Riau, 23 April 1968 pada umur 74 tahun.
Ia dinobatkan sebagai sultan pada umur 16 tahun menggantikan ayahnya Sultan Syarif Hasyim. Sultan Syarif Kasim II merupakan seorang pendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia. Tidak lama setelah proklamasi dia menyatakan Kesultanan Siak sebagai bagian wilayah Indonesia, dan dia menyumbang harta kekayaannya sejumlah 13 juta gulden untuk pemerintah republik (setara dengan 151 juta gulden atau € 69 juta Euro pada tahun 2011). Bersama Sultan Serdang dia juga berusaha membujuk raja-raja di Sumatera Timur lainnya untuk turut memihak republik.
Sultan Syarif Kasim II dilahirkan di Siak pada tanggal 1 Desember 1893. Setelah ayahnya, Sultan Assyaidin Hasyim I Abdul Jalil Syaifuddin wafat pada 1908, Syarif Kasim II dinobatkan sebagai sultan ketika usianya masih 16 tahun.
Karena belum cukup umur dan tengah menempuh pendidikan di Batavia, maka Syarif Kasim II dinobatkan sebagai Sultan Kerajaan Siak Indrapura pada 13 Maret 1915 dengan gelar Sultan Assyaidis Syarif Kasim Sani Abdul Jalil Syaifuddin.
Di bawah kepemimpinan Sultan Syarif Kasim II, Siak menjadi ancaman bagi Pemerintah Hindia Belanda. Soalnya, dia secara terang-terangan menunjukkan penentangannya terhadap penjajahan.
Dengan lantangnya, Syarif Kasim II menolak Sri Ratu Belanda sebagai pemimpin tertinggi para raja di kepulauan Nusantara, termasuk Siak.
Sultan yang amat menyadari pentingnya pendidikan sebagai tonggak bagi perubahan suatu kaum, mencoba mencerdaskan rakyatnya dengan mendirikan sekolah-sekolah di Siak. Putra-putri Siak yang cerdas dan berprestasi, mendapat beasiswa untuk menempuh pendidikan ke Medan dan Batavia.
Sultan Syarif Kasim II dihormati orang tidak hanya karena kedudukan sebagai raja, tetapi karena satunya kata dengan perbuatan. Beliau tidak hanya mendukung NKRI dengan maklumat dan pernyataan politik saja, tetapi juga dengan menyumbangkan harta miliknya dalam jumlah sangat besar kepada negara.
Dia tidak hanya menyayangi rakyatnya dengan kata dan ungkapan, tetapi juga dengan mencerdaskannya lewat penyediaan sekolah. Syarif mendukung perjuangan lewat seruan di istana, tapi juga hadir dalam kancah perjuangan dengan bantuan yang konkrit.
Pada saat peringatan hari kematiannya atau Haul ke 119, Sultan Syarif Kasim II mendapatkan gelar pahlawan nasional.
Penetapannya tanggal 6 November 1998, melalui keputusan presiden nomor 109/TK/1998, yang di tanda tangani presiden BJ Habibie, Sultan Syarif Kasim II juga mendapat tanda kehormatan bintang Mahaptra Adipradana.
Untuk mengenang jasa jasanya, Pemerintah Provinsi Riau mengabadikan namanya pada Bandara Internasional di Pekanbaru dengan nama Sultan Syarif Kasim II yang semula bernama Bandar Udara Simpang Tiga.
Bandara Simpang tiga ini pertama kali sultan Syarif Kasim melakukan pendaratan perdana dan meresmikannya pada tahun 1943 bersama dengan Permaisuri Tengku Agung Sultanah Latifah dan pembesar pemerintah Belanda

Pahlawan Riau - Raja Ali Haji




Lahir : 1808   di Selangor
Wafat : 1873   di Pulau Penyengat,Kepulauan Riau, Indonesia


SK Pres :089/TK/TH 2004 bertanggal 5-11-2004
(kepulauan Riau)

Raja Ali Haji
(Raja Ali Haji Bin Raja Haji Ahmad)
Lokasi Makam: Pulau Penyengat, Kota Tanjung Pinang 
Beliau adalah seorang Sejarahwan, Pujangga, dan Penulis buku dan Beliau adalah Pencatat pertama dasar-dasar tata bahasa Melayu, kelak dalam Kongres Pemuda Indonesia 28 Oktober 1928 ditetapkan sebagai Bahasa Indonesia
Karya terkenal
Puisi 
Gurindam Dua Belas (1847)
Buku 
Tuhfat al-Nafis (Bingkisan Berharga) (1860)
Silsilah Melayu dan Bugis (1865)
Karya lain
  Bustan al-Kathibin (1857)
Kitab Pengetahuan Bahasa (Tidak selesai) (1850-an)
Intizam Waza'if al-Malik (1857)
Thamarat al-Mahammah (1857)
Raja Ali Haji adalah anak raja ahmad dan cucu raja haji Fisabillilah, banhsawan dari kesultanan riau lingga. Ayahnya adalah orang terpelajar yang juga termasuk pengarang riau lingga yang terkenal dan rajin menuntut ilmu. Nenek moyang raja ali haji sebetulnya adalah raja bugis yang pertama kali memeluk islam. Namanya la madusilat. Salah seorag anak La madusilat pergi mengembara hingga ketanah riau lingga dan mendapat kedudukan penting dalam kesltanan riau lingga.


Raja Ali Haji tumbuh dalam keluarga yang memiliki tradisi keagamaan dan keilmuan yang kuat. Sejak kecil ayahnya telah mendidiknya dalam mempelajari bahasa arab dan ilmu agama dengan baik bahkan ia pernah menuntut ilmu sampai ke mesir dan mekkah. Bersama dengan ayahnya dan sebelas kerabat lainya, ia termasuk bangsawan riau lingga yang pertama kali mengunjungi tanah suci mekkah, yaitu pada 1828.

Sekembalinya dari menuntut ilmu dinegeri sebrang Raja Ali Haji menjadi seorang ulama yang terkenal dinegerinya. Ia menjadi tumpuan orang-orang yang hendak bertanya maupun belajar masalah keagamaan ataupun masalah-masalah lainya.

Raja Ali Haji kemudian juga terkenal akan karya-karya sastranya yang berbentuk prosa maupun puisi. Karya-karya sastranya berisi beragam tema, diantaranya hukum, sastra, bahasa, dan (Yang Paling banyak) keagamaan pada tahun 1847 Raja Ali Haji menulis salah satu karyanya yang berjudul Gurindam Duabelas. Karyanya tersebut menjadi amat terkenal. Pada tahun 1858 ia juga menulis kitab pengetahuan bahasa yang kemudian menjadi pelopor perkamusan monolingual bahsa melayu.

Selain dua judul diatas, karyanya yang lain adalah syair Abdul Muluk, sisilah melalui didis, syair hukum nikah, syair siti sianah, tsamarat al-muhimmah, sinar gemala mustika alam, tuhfat al nafis. Sayang, di indonesia hanya syair Abdul Muluk dan gurindam Duabelas yang pernah diterbitkan secara komersial. Itupun setelah ia wafat. Hanya gurindam duabelas yang diketahuin oleh masyarakat awam di indonesia hingga saat ini. Karya-karya raja Ali Haji lebih banyak diterbitkan secara bail dan layak di malaysia. Gurindam duabelas juga pernah diterbitkan dinegeri belanda pada tahun 1953. Raja Ali Haji adalah tonggak sastra melayu yang memiliki peran penting dalam khasanah sastra indonesia.

Melihat karya-karyanya yang bisa disebut sebagai pelopor atau cikal bakal yang melicinkan jalan terbentuknya bahasa nasional indonesia, Raja Ali Haji termasuk putra bangsa yang pantas mendapat penghargaan tinggi. Pantaslah pemerintah menganugerahkan Gelar Pahlawan Nasional lewat SK Presiden No.089/TK/Tahun 2004.

Pujangga termahsyur dari Pusat Kebudayaan Melayu Riau-Johor. Ia dianggap pembaharu gaya penulisan Melayu pada pertengahan abad ke-19. Sejak remaja, putra raja Bugis terkenal (Raja Haji) ini sering mengikuti ayahnya merantau ke Batavia (sekarang Jakarta) dan kemudian menunaikan ibadah haji. Pendidikan agama diperolehnya di Pulau Penyengat dan Mekkah. Pada masa itu, ia berhasil mengembangkan Riau menjadi Pusat Kebudayaan Melayu yang besar. Ia juga pernah menjadi guru raja Muda Riau dan Penasihat Kerajaan. Berbagai karyanya antara lain: Gurindam dua belas (1846), Kitab Pengetahuan Bahasa (1854), Syair Nikah, dan Syair Gemala Mustika.

Banyak orang yang sudah mendengar nama Ali Haji ketika masih berada sekolah menengah. Tokoh ini ternyata tidak hanya mengarang Gurindam XII sebagaimana banyak yang hinggap di benak orang, tetapi juga mengarang 12 buku lainnya. Di antara buku tersebut adalah Tuhfat al-Nafis (sejarah), Bustan al-Katibin, Pengetahuan Bahasa (tata bahasa), Mukaddimah fi Intizam (hukum dan politik), serta jumlah syair seperti Syair Siti Shianah, Syair Suluh Pegawai, Syair Hukum Nikah, dan Syair Sultan Abdul Muluk.

Lahir di Pulau Penyengat, 1809 (ada yang menyebut 1808), Raja Ali Haji tumbuh dari dan dalam keluarga terpandang. Dia mewarisi darah kebangsawanan Melayu dari kakeknya, Yang Dipertuan Muda IV Kesultanan Melayu Johor-Riau-Lingga-Pahang Raja Haji Asy-Syahid Fi Sabilillah. Yang Dipertuan Muda (Yamtuan) adalah jabatan semacam perdana menteri, yang dalam banyak hal lebih memainkan peran tinimbang sultan Melayu. Sang kakek mendapat gelar Asy-Syahid Fi Sabilillah, sebab dia gugur dalam pertempuran melawan Belanda di tahun 1784, dimana dia bertindak sebagai panglima perang.

Tetapi tampaknya Raja Ali Haji lebih mewarisi darah ayahnya sebagai seorang ilmuwan. Ayahnya, Raja Ahmad bin Raja Haji Fi Sabilillah, adalah seorang ilmuwan yang menulis sedikitnya 4 judul buku (satu di antaranya bersama Raja Ali Haji). Sebagai seorang ilmuwan, Raja Ahmad dipercaya menjadi penasihat kerajaan, khususnya pada masa pemerintahan kakak kandungnya, Yang Dipertuan Muda Riau VI Raja Ja’far bin Raja Haji Fi Sabilillah. Adapun ibu Raja Ali Haji, ialah Hamidah binti Panglima Malik, puteri dari Selangor.

Di tahun 1822 Raja Ali Haji mengikuti rombongan Kesultanan Riau yang dipimpin ayahnya ke Batavia. Rombongan itu adalah utusan resmi Yang Dipertuan Muda Riau VI Raja Ja’far. Misinya, bertemu dengan Gubernur Jenderal Hindia Belanda G.A. Baron van der Capellan di Batavia untuk membahas dampak suksesi Sultan Mahmud di Riau dan pengangkatan Sultan Husin di Singapura. Inilah untuk pertama kalinya Raja Ali Haji menginjakkan kaki di pulau Jawa. Sudah tentu pada kesempatan itu dia bertemu dengan beberapa penguasa kolonial, di antaranya ialah Christian van Anggelbeek, seorang penerjemah yang menguasai beberapa bahasa.

Bagi Raja Ali Haji, tentu saja banyak hal berkesan dari perjalanan selama 3 bulan itu. Suka-dukanya. Manis-pahitnya. Di antara yang sangat berkesan bagi anak berusia 13 tahun tersebut adalah pada ketika itu, atas undangan pemerintah Belanda, bersama rombongan dia sempat menonton apa yang disebutnya “wayang Holanda” atau “wayang komidi”. Ialah pentas kesenian di sebuah gedung pertunjukan yang, tulis Raja Ali Haji dalam Tuhfatun Nafis, “sifat rumahnya itu lekuk ke dalam tanah”. Ya, gedung itu adalah Schouwburg, gedung kesenian di zaman kolonial yang kini dikenal dengan Gedung Kesenian Jakarta (Yunus 2002: 68).

                  
 Di tahun 1826, Raja Ali Haji sekali lagi mengikuti perjalanan ayahnya. Kali ini ke Semarang, Jawa   Tengah sekarang, dengan misi dagang untuk menghimpun dana perjalanan haji ke tanah suci. Dalam perjalanan ini, Raja Ali Haji jatuh sakit, terserang “penyakit hawar, muntah berak hampir tiada harap akan hidupnya,” tulis Raja Ali Haji. Hawar adalah sejenis penyakit menular. Penyakit yang menyerang anak 17 tahun itu rupanya sangat serius, sebab sang ayah sempat memesan keranda sebagai persiapan kalau-kalau ajal datang menjemput. Sang ayah akan membawa pulang ke Riau jenazah sang anak, jika benar ajal menjemput. Tapi di Semarang, bau ajal rupanya hanya mendekat. Maka Raja Ali Haji bisa mencatat dengan cukup rinci kisah perjalanannya, termasuk tempat-tempat yang disinggahinya, seperti Jepara dan Juana.

Sebagaimana telah diniatkan, Raja Ahmad, ayah Raja Ali Haji itu, berangkat ke tanah suci untuk melaksanakan haji di tahun 1828. Raja Ali Haji ikut serta dalam perjalanan ini. Setelah melaksanakan ibadah haji inilah sesungguhnya nama Haji dilekatkan di bagian belakang nama anak yang semula hanya bernama Raja Ali itu. Tentu saja, di sini Raja Ali Haji tidak hanya melaksanakan ibadah haji. Pastilah dia menggunakan kesempatan itu untuk memperdalam ilmu, khususnya ilmu agama, bahasa, dan sastra Arab. Di abad ke-19, Makkah dan Madinah bukan saja pusat spiritual Islam, melainkan juga pusat intelektual Islam paling penting di dunia.

Pahlawan Riau - Sultan Kasim II





lahir di Siak,Sri Indrapura
Riau,1 Desember 1893
SARIF KASIM II
Sultan Asyaidis Syarif Kasim Sani Abdul Jalil Syarifuddin

Wafat di : Rumbai,Pekanbaru,,23 April 1968
Lokasi Makam : Siak Sri Indrapura, Kabupaten Siak, Riau
Beliau adalah Sultan ke 12 di Kesultanan Siak Sri Indrapura. Beliau adalah salah seorang yang mendukung Perjuangan Kemerdekaan Indonesia dan Mendorong raja-raja yang ada di Sumatera Timur untuk mendukung dan mengintegrasikan diri dengan Republik Indonesia. Dan beliau menyumbang harta kekayaannya sejumlah 13 juta gulden untuk Pemerintahan Republik Indonesia,setara dengan  214,5 juta gulden (2014) atau 120,1 juta USD atau Rp 1,47 trilyun.  
SK Pres : 109/TK/1998 bertanggal 6-11-1998

Yang Dipertuan Besar Syarif Kasim Abdul Jalil Saifuddin atau Sultan Syarif Kasim II adalah sultan ke-12 (sultan terakhir) Kesultanan Siak. Syarif merupakan anak dari Sultan Syarif Hasyim I yang merupakan sultan ke 11 Kerajaan Siak hasil pernikahan dengan permaisuri Tengku Yuk. Syarif Kasim lahir di Siak Sri Indrapura, Riau, 1 Desember 1893 dan meninggal di Rumbai, Pekanbaru, Riau, 23 April 1968 pada umur 74 tahun.
Ia dinobatkan sebagai sultan pada umur 16 tahun menggantikan ayahnya Sultan Syarif Hasyim. Sultan Syarif Kasim II merupakan seorang pendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia. Tidak lama setelah proklamasi dia menyatakan Kesultanan Siak sebagai bagian wilayah Indonesia, dan dia menyumbang harta kekayaannya sejumlah 13 juta gulden untuk pemerintah republik (setara dengan 151 juta gulden atau € 69 juta Euro pada tahun 2011). Bersama Sultan Serdang dia juga berusaha membujuk raja-raja di Sumatera Timur lainnya untuk turut memihak republik.

Sultan Syarif Kasim II dilahirkan di Siak pada tanggal 1 Desember 1893. Setelah ayahnya, Sultan Assyaidin Hasyim I Abdul Jalil Syaifuddin wafat pada 1908, Syarif Kasim II dinobatkan sebagai sultan ketika usianya masih 16 tahun.

Karena belum cukup umur dan tengah menempuh pendidikan di Batavia, maka Syarif Kasim II dinobatkan sebagai Sultan Kerajaan Siak Indrapura pada 13 Maret 1915 dengan gelar Sultan Assyaidis Syarif Kasim Sani Abdul Jalil Syaifuddin.

Di bawah kepemimpinan Sultan Syarif Kasim II, Siak menjadi ancaman bagi Pemerintah Hindia Belanda. Soalnya, dia secara terang-terangan menunjukkan penentangannya terhadap penjajahan.

Dengan lantangnya, Syarif Kasim II menolak Sri Ratu Belanda sebagai pemimpin tertinggi para raja di kepulauan Nusantara, termasuk Siak.

Sultan yang amat menyadari pentingnya pendidikan sebagai tonggak bagi perubahan suatu kaum, mencoba mencerdaskan rakyatnya dengan mendirikan sekolah-sekolah di Siak. Putra-putri Siak yang cerdas dan berprestasi, mendapat beasiswa untuk menempuh pendidikan ke Medan dan Batavia.

Sultan Syarif Kasim II dihormati orang tidak hanya karena kedudukan sebagai raja, tetapi karena satunya kata dengan perbuatan. Beliau tidak hanya mendukung NKRI dengan maklumat dan pernyataan politik saja, tetapi juga dengan menyumbangkan harta miliknya dalam jumlah sangat besar kepada negara.

Dia tidak hanya menyayangi rakyatnya dengan kata dan ungkapan, tetapi juga dengan mencerdaskannya lewat penyediaan sekolah. Syarif mendukung perjuangan lewat seruan di istana, tapi juga hadir dalam kancah perjuangan dengan bantuan yang konkrit.

Pada saat peringatan hari kematiannya atau Haul ke 119, Sultan Syarif Kasim II mendapatkan gelar pahlawan nasional.

Penetapannya tanggal 6 November 1998, melalui keputusan presiden nomor 109/TK/1998, yang di tanda tangani presiden BJ Habibie, Sultan Syarif Kasim II juga mendapat tanda kehormatan bintang Mahaptra Adipradana.

Untuk mengenang jasa jasanya, Pemerintah Provinsi Riau mengabadikan namanya pada Bandara Internasional di Pekanbaru dengan nama Sultan Syarif Kasim II yang semula bernama Bandar Udara Simpang Tiga.

Bandara Simpang tiga ini pertama kali sultan Syarif Kasim melakukan pendaratan perdana dan meresmikannya pada tahun 1943 bersama dengan Permaisuri Tengku Agung Sultanah Latifah dan pembesar pemerintah Belanda.

Pahlawan Riau - Raja H. Fisabilillah




Dimakamkan di : Pulau Penyengat, Indera sakti,tanjung Pinang

Raja H. Fisabilillah
(Pangeran Sutawijaya, Panembahan Senopati)
Usia saat meninggal : 59 tahun 
Lahir  di : Kota lama, Ulu sungai Riau, tahun : 1725
Wafat di: Teluk Ketapang Melaka, 18 Juni 1784
Beliau adalah Seorang Raja (Yang dipertuan Muda) Kerajaan Melayu Riau-Lingga-Johor-Pahang IV

SK Press :072/TK/1997 bertanggal 11-8-1997
 
BIOGRAFI
Raja Haji Fisabilillah adalah pahlawan nasional dari Kerajaan Melayu. Dia lahir di Riau tahun 1975. Dia kemudian mendapatkan julukan Dipertuan Muda Riau-Lingga-Johor-Pahang IV (YDM) Kerajaan Melayu Riau pada tahun 1777.

Raja Haji memerintah kerajaan Melayu, Riau. Di tangannya, Kerajaan Melayu berkembang cukup baik. Dia juga berjuang untuk melawan Belanda. pada tahun 1780, Kerajaan Melayu Riau telah mengadakan perjanjian damai dengan Belanda. Namun karena Belanda melanggar perjanjian tersebut, maka peperangan di antara keduanya pun tidak dapat dihindari. Raja Haji kemudian bekerja sama dengan Sultan Selangor untuk memerangi Belanda di Malaka. Untuk menghadapi pasukan gabungan tersebut, Belanda mendatangkan pasukannya dari Pulau jawa dalam jumlah yang besar.

Pada tahun 1784, terjadilah pertempuran hebat antara rakyat Malaka dengan Belanda. Raja Haji sendiri yang memimpin pasukannya di Teluk Ketapang ( Melaka).  Jenazahnya dipindahkan dari makam di Melaka (Malaysia) ke Pemakaman Raja-Raja Melayu Riau di Pulau Penyengat oleh Raja Ja'afar (putra mahkotanya pada saat memerintah sebagai Yang Dipertuan Muda).

Atas Jasa – jasanya membela Indonesia, Raja Haji diberi gelar sebagai Pahlawan Nasional berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI No 072/TK/1887. Namanya juga diabadikan sebagai nama bandar udara di Tanjung Pinang, Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah.

Pahlawan Riau - Tuanku Tambusai


Dimakamkan :
Seremban,
Negeri Sembilan,
Malaysia
Berusia  : 98 tahun

Tuanku Tambusai
Tuanku Haji Muhammad Saleh
Lahir di : Dalu-dalu,Nagari Tambusai,
Rokan hulu Riau,5 November 1784
Wafat di : Seremban,Negeri Sembilan Malaysia,
12 November 1882
 
Beliau adalah Pemimpin pasukan Dalu-dalu, Lubuk Sikaping,Padanglawas, Angkola, Mandailing dan Natal yang berperang melawan Pasukan Kolonial Belanda. Beliau bersama-sama dengan Tuanku Imam Bonjol dalam perang Padri dan Beliau terkenal dengan Julukan  "De Padrische Tijger van Rokan" (Harimau Paderi dari Rokan).Dan juga terkenal sebagai Penyebar Agama Islam

SK Pres : 071 /TK/1995 bertanggal 7 - 8 - 1995

Tuanku Tambusai

PROFIL 

Ayah : Tuanku Imam Maulana Kali
Ibu : Munah
BIOGRAFI
Tuanku Tambusai adalah salah seorang tokoh ulama, pemimpin dan pejuang yang juga merupakan salah seorang tokoh Paderi terkemuka. Bersama ketujuh tulama lainnya, Tuanku Tambusai merupakan salah satu anggota Harimau Nan Salapan, sebutan bagi pimpinan beberapa perguruan yang kemudian menjadi pemimpin dari Kaum Paderi. Tuanku Tambusai lahir dengan nama Muhammad Saleh di Dalu-dalu, nagari Tambusai, Rokan Hulu, Riau pada tanggal 5 November 1784. Tuanku Tambusai merupakan anak dari pasangan perantau Minang, Tuanku Imam Maulana Kali dengan istrinya, Munah. Ayahnya berasal dari nagari Rambah dan merupakan seorang guru agama Islam. Oleh Raja Tambusai, ayahnya diangkat menjadi imam dan kemudian menikah dengan perempuan setempat. Sedangkan ibu Tuanku Tambusai berasal dari nagari Tambusai yang bersuku Kandang Kopuh. Sesuai dengan tradisi Minang yang matrilineal, suku ini diturunkannya kepada Tuanku Tambusai. Sejak kecil, Tuanku Tambusai telah diajarkan ayahnya ilmu bela diri, termasuk ketangkasan menunggang kuda, dan tata cara bernegara. Untuk lebih memdalami ilmu agamanya, Tuanku Tambusai memutuskan untuk pergi menuntut ilmu ke Bonjol (sekarang Sumatera Barat) kemudian pindah lagi ke Rao. Di sana dia berguru pada beberapa ulama dan berkenalan dengan tokoh paderi lainnya seperti Tuanku Imam Bonjol.
Beberapa tahun kemudian, Tuanku Tambusai mendapatkan tugas untuk menyebarkan agama Islam ke daerah yang paling rawan waktu itu, yaitu Toba (sekarang Sumatera Utara) yang sebagian besar penduduknya menganut kepercayaan pelbegu. Ketika berdakwah di daerah itu, Tuanku Tambusai difitnah ingin merombak adat nenek moyang orang Batak. Hal ini menyebabkan nyawa Tuanku Tambusai terancam. Merasa Toba sudah tak aman baginya, ia pun memutuskan kembali ke Rao (sekarang Sumatera Barat). Di sana dia menyiarkan agama Islam bersama Tuanku Rao ke berbagai pelosok seperti Airbangis dan Padanglawas.
Pada tahun 1832, Tuanku Tambusai dipercaya untuk memegang komando dalam Perang Padri. Perjuangannya dimulai di daerah Rokan Hulu dan sekitarnya dengan pusat di Benteng Dalu-dalu. Tuanku Tambusai kemudian melanjutkan perlawanan ke wilayah Natal pada tahun 1823. Tahun 1824, Tuanku Tambusai memimpin pasukan gabungan Dalu-dalu, Lubuksikaping, Padanglawas, Angkola, Mandailing, dan Natal untuk melawan Belanda. Selama masa perang, Tuanku Tambusai sempat menunaikan ibadah haji sekaligus melaksanakan permintaan Tuanku Imam Bonjol untuk mempelajari perkembangan Islam di Tanah Arab.
Dalam kurun waktu 15 tahun, Tuanku Tambusai cukup merepotkan pasukan Belanda, sehingga sering meminta bantuan pasukan dari Batavia. Berkat kecerdikannya, benteng Belanda Fort Amerongen dapat dihancurkan. Bonjol yang telah jatuh ke tangan Belanda dapat direbut kembali walaupun tidak bertahan lama. Tuanku Tambusai tidak saja menghadapi Belanda, tetapi juga sekaligus pasukan Raja Gedombang (regent Mandailing) dan Tumenggung Kartoredjo, yang berpihak kepada Belanda. Oleh Belanda Tuanku Tambusai digelari “De Padrische Tijger van Rokan” (Harimau Paderi dari Rokan) karena amat sulit dikalahkan, tidak pernah menyerah, dan tidak mau berdamai dengan Belanda. Keteguhan sikapnya diperlihatkan dengan menolak ajakan Kolonel Elout untuk berdamai. Pada tanggal 28 Desember 1838, benteng Dalu-dalu jatuh ke tangan Belanda namun Tuanku Tambusai berhasil meloloskan diri dari kepungan Belanda dan para sekutu-sekutunya dengan melarikan diri melalui pintu rahasia.
Jejak Tuanku Tambusai ditemukan di sungai Rokan. Di sungai tersebut ditemukan sampan kecil milik Tuanku Tambusai bersamaan dengan barang-barang miliknya seperti cincin stempel, Al-Quran, serta beberapa buah buku yang dibawanya dari Mekkah. Di usianya yang telah cukup renta, 98 tahun, ia kemudian mengungsi ke Seremban, Malaysia. Tuanku Tambusai meninggal dunia pada 12 November 1882 di Negeri Sembilan, Malaysia. Atas jasa-jasanya pada negara, Tuanku Tambusai Memimpin paderi, 1832 Tuanku Tambusai dianugerahi gelar Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden Republik Indonesia No. 071/TK/Tahun 1995, tanggal 7 Agustus 1995.

Selasa, 07 Maret 2017

Informasi -Mencegah Jerawat



Cara Merawat Wajah Agar Putih, Bersih dan Bebas Jerawat

Wajah merupakan salah satu bagian tubuh terpenting yang harus selalu dijaga dan dirawat setiap hari. Selain itu wajah juga menjadi aset utama bagi setiap orang dalam hal penampilan, baik pria maupun wanita. Sehingga banyak cara merawat wajah yang dilakukan untuk mendapatkan wajah putih, bersih, dan terbebas dari jerawat. Tetapi hal tersebut tidak akan mudah dicapai, jika tidak dibarengi dengan niat dan perawatan wajah yang tepat.
Sebenarnya cara merawat wajah tidak susah, semuanya tergantung bagaimana cara kita merawat dan membersihkannya setiap hari. Cara termudah dalam merawatnya yaitu dengan memakai produk-produk kecantikan yang sesuai dengan jenis kulit anda, sehingga kulit wajah akan terbebas dari komedo dan jerawat. Bagi yang ingin mengetahui cara merawat wajah agar putih,  bersih dan terbebas jerawat, silahkan simak selengkapnya dalam artikel berikut ini :
Baca : Cara Memutihkan Wajah Secara Alami dan Mudah

Cara Merawat Wajah

  • Sebelum anda menyentuh daerah wajah, sebaiknya biasakanlah untuk mencuci tangan terlebih dahulu dengan air bersih, agar wajah terbebas dari kuman dan bakteri.
  • Bersihkan wajah dengan air mengalir dan berikan pijatan pada wajah, untuk membantu memperlancar peredaran darah. Sebaiknya lakukan pembilasan dengan benar dan akhiri dengan pengeringan menggunakan handuk bersih dan lembut.
  • Biasakan untuk membersihkan wajah dengan pembersih dan penyegar yang cocok dengan jenis kulit anda, setiap pagi dan malam atau setiap kali keluar dari rumah.
  • Biasakan untuk selalu memakai pelembab wajah setiap akan beraktifitas diluar rumah, agar kulit wajah tetap terjaga dan terbebas dari sinar ultraviolet (UV) yang dapat menyebabkan flek hitam.
  • Luangkan waktu sekitar 2-3 menit setiap malam untuk memijat kulit wajah setiap sebelum tidur. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan letih pada wajah dan memberikan warna kulit agar tetap sehat dan cerah.
  • Biasakanlah menggunakan masker wajah minimal 2 kali dalam 1 minggu, agar kotoran yang menempel pada wajah akan terangkat dan wajah akan menjadi lebih bersih dan segar. Sebaiknya gunakanlah masker alami yang aman bagi kulit wajah.
  • Perbanyak mengkonsumsi air putih setiap hari minimal 8 gelar perhari, untuk menjaga kulit wajah terlihat lebih cerah dan segar.
  • Minumlah Vitamin E setiap hari untuk menjaga kesehatan kulit dari dalam.
  • Berolahragalah secara teratur agar kulit menjadi tetap kencang dan tubuh akan terbeas dari berbagai penyakit.
Setelah anda mengetahui cara merawat wajah dengan benar diatas, sebaiknya anda juga dapat mencoba cara merawat secara alami berikut ini :
1. Bengkoang
Bengkoang memiliki kandungan rotenon, pachyrhizon, Vitamin C dan B1 yang dapat bermanfaat untuk memutihkan wajah dan menghilangkan noda hitam yang disebabkan oleh jerawat. Anda dapat mencobanya denga cara mengupas dan mencuci bengkoang dengan bersih, kemudian parut hingga lembut. Setelah itu peras air bengkoang dengan saringan dan letakkan dalam wadah, diamkan selama setengah jam. Buang air tersebut dan pakailah sari bengkoang atau endapan bengkoang secara merata ke wajah anda dan diamkan selama 15 menit, bilas dengan air hangat dan diikuti dengan air dingin.
2. Jeruk Nipis
Jeruk nipis mempunyai kandungan Vitamin C dan zat anti oksidan yang bermanfaat untuk mengecilkan pori-pori, menghaluskan dan mencerahkan kulit wajah. Anda dapat mencoba menggunakan jeruk nipis dengan cara membelah jeruk nipis menjadi 2 bagian, setelah itu peras dan ambil airnya, lalu oleskan pada kulit wajah secara merata. Diamkan kurang lebih selama 10 – 20 menit, kemudian cucilah wajah dengan air hangat, dan lanjutkan membasuh wajah dengan air dingin.
3. Apel
Apel mempunyai kandungan zat lastin dan kolagen yang dapat mengurangi minyak pada kulit wajah. Anda dapat mencobanya dengan cara membuat masker apel seperti berikut ini, kupaslah buah apel dan haluskan dengan menggunakan blender tanpa dicampur dengan air. Setelah itu oleskan masker apel ke seluruh wajah secara merata dan biarkan selama 20-30 menit. Kemudian bersihkan wajah dengan menggunakan air hangat dan dilanjut dengan air dingin agar pori-pori kulit mengecil.
4. Tomat
Tomat mempunyai zat anti oksidan yang dapat membantu mengatasi iritasi pada kulit akibat sinar matahari, mengurangi komedo dan mencerahkan wana kulit wajah. Anda dapat mencobanya denga cara menghaluskan 1 buah tomat, kemudian campurkan dengan 1 sendok madu, oleskan pada wajah dan diamkan selama 15 menit. Setelah itu basuhlah dengan air hangat.
5. Alpukat
Alpukat mempunyai kandungan Vitamin C dan E yang dapat menjaga kelembapan dan memberi asupan nutrisi serta menghaluskan kulit wajah. Anda dapat mencoba membuat masker alpukat dengan cara menghaluskan daging buah dan dihaluskan dengan sendok atau blender. Kemudian oleskan pada bagian wajah secara merata dan diamkan selama 15 menit, lalu bilas dengan air. Lakukan setiap hari agar hasilnya maksimal.